KemenPPPA Siapkan Program Dorong Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Anak

Logo Tempo
Menurut Wihaji, hal ini berdampak pada perkembangan anak, meningkatkan gangguan emosional dan sosial, serta meningkatkan risiko penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya (Napza).

Selain itu, kata dia, kurangnya kehadiran ayah berpotensi menurunkan performa akademis, meningkatkan risiko kenakalan remaja, dan membuat karakter maskulin pada anak laki-laki menjadi kabur, yang pada akhirnya bisa menghilangkan sifat kepemimpinan pada anak.

“Anak juga butuh sentuhan psikologis. Maka, jika ada kekerasan pada anak, jangan pernah menyalahkan anak. Kita coba introspeksi apa yang pernah dilakukan orang tua pada anak,” kata Wihaji.

Wihaji juga menyampaikan bahwa pola asuh yang baik, yang didasarkan pada akhlak mulia dan kesadaran bersama, dapat mencegah terjadinya budaya kekerasan terhadap anak. Menurutnya, menciptakan generasi masa depan yang kuat hanya bergantung pada aspek akademik, tetapi juga harus dimulai dengan pembentukan karakter di lingkungan keluarga.

Pilihan Editor: Penelitian di Kampung KB Ungkap Kurangnya Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *