“Penggunaan produk dalam negeri yang masih 41 persen di kabupaten/kota. Sisanya? Ya, impor,” ujar Jokowi Rabu 10 Juli 2024.
Kepala negara mengingatkan bahwa mengumpulkan uang dari penerimaan negara itu tidaklah mudah, “Kami mengumpulkan uang itu sulit sekali. Baik dari yang namanya pajak, PNPB, royalti dan dividen, itu semuanya serupiah-serupiah dikumpulkan oleh menteri keuangan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Jokowi pun terlihat kecewa dari data yang ia telah paparkan. Kekecewaan itu tidak lain disebabkan dana daerah yang ditransfer dari pusat malah dibelikan produk-produk asing.
“Dana yang terkumpul, di transfer ke daerah. Tapi, malah dibelikan produk impor, yang untung siapa? Jelas negara lain,” ucapnya.