Podomoco.com, Jakarta – Kemarin, Rabu 18 Desember 2024 Kabupaten Banyuwangi memasuki usia yang ke 253 tahun. Lahirnya Kabupaten Banyuwangi tidak dapat dipisahkan dari sejarah panjang Blambangan, kerajaan terakhir di Jawa yang mempertahankan tradisi dan identitasnya melawan dominasi kolonial.
Kota ini terletak di ujung timur Pulau Jawa memiliki luas wilayah sekitar 5.782,50 kilometer persegi. Kabupaten ini berbatasan dengan Selat Bali di timur, Kabupaten Situbondo di utara, Kabupaten Bondowoso di barat, dan Samudra Hindia di selatan. Selain keindahan alamnya, Banyuwangi juga menyimpan cerita sejarah dan legenda yang menarik untuk disimak.
Sejarah Berdirinya Banyuwangi
Berdasarkan data sejarah yang dirujuk dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, banyuwangikab.go.id, tanggal 18 Desember 1771 ditetapkan sebagai Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba). Penetapan ini mengacu pada salah satu peristiwa paling heroik dalam sejarah Blambangan, yakni Perang Puputan Bayu.
Dalam pertempuran tersebut, pejuang Blambangan di bawah pimpinan Pangeran Puger dan Wong Agung Wilis berjuang mempertahankan wilayahnya dari serangan VOC. Walaupun Pangeran Puger gugur dan Wong Agung Wilis ditangkap serta diasingkan ke Pulau Banda, semangat patriotik rakyat Blambangan menjadi warisan sejarah penting.
Banyuwangi memiliki kaitan erat dengan masa kejayaan Kerajaan Blambangan yang dipimpin Pangeran Tawang Alun (1655-1691) dan Pangeran Danuningrat (1736-1763). Hingga pertengahan abad ke-18, VOC belum memperhatikan Blambangan meskipun wilayah Jawa Timur, termasuk Blambangan, telah diserahkan kepada mereka oleh Pakubuwono II pada tahun 1743.