Kontroversi Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Tentu saja, reputasinya tidak hanya mendapat pujian. Pada tahun 1971, Ibu Tien Soeharto menghadapi demonstrasi dari mahasiswa Jakarta karena proyeknya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dituduh menghabiskan biaya sebesar Rp. 10,5 miliar (dalam nilai pada tahun 1971). Selain itu, ia juga dikenal dengan julukan “Madam Ten Percent”, karena dituduh menerima sebagian dari keuntungan proyek yang dikerjakan oleh konglomerat dan pengusaha.
Kontroversi RUU Perkawinan
Pada akhir September 1973, lebih dari 300 mahasiswa menyerbu ruang sidang Dewan Perwakilan Rakyat di Senayan saat Menteri Agama Mukti Ali sedang memberikan penjelasan tentang RUU Perkawinan kepada anggota DPR. Aksi ini dilakukan karena mahasiswa menolak pembahasan RUU Perkawinan yang kontroversial. Banyak yang menduga bahwa Ali Moertopo dan Siti Hartinah memiliki pengaruh dalam perumusan RUU tersebut. Nilai-nilai keluarga yang sangat ditekankan oleh Siti Hartinah diyakini sebagai faktor penyebab dirinya secara tidak langsung mendukung kelahiran UU Perkawinan 1974, yang menegaskan pentingnya perkawinan monogami.
Kontroversi Malari
Situasi politik nasional sebelum kerusuhan Malari memanas karena beberapa proyek dan kebijakan yang dilakukan oleh Soeharto, yang diyakini menjadi pemicu kemarahan mahasiswa terhadap kondisi ekonomi yang tidak stabil di Indonesia. Salah satu proyek yang dipertanyakan adalah Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang menjadi sorotan pada awal 1970-an.
Dalam edisi khusus Malari majalah Tempo pada 13 Januari 2014, proyek senilai Rp 10,5 miliar tersebut, diprakarsai oleh Raden Ayu Siti Hartinah, yang dikenal sebagai Ibu Tien Soeharto, istri mantan Presiden Soeharto. Proyek ini dianggap sangat besar pada masa itu dan menjadi kontroversial di kalangan mahasiswa dan kalangan kritis.
SHARISYA KUSUMA RAHMANDA | SANDY INDRA PRATAMA | ISTIQOMATUL HAYATI | HERMIEN Y. KLEDEN
Pilihan editor: Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu