Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengatakan, literasi dan inklusi keuangan menjadi kunci peningkatan likuiditas, pendalaman pasar dan penyaluran pembiayaan untuk memberikan daya angkut bagi pertumbuhan ekonomi nasional. OJK pun mengajak berbagai pihak untuk bekerja sama menyukseskan program tersebut.
“Kami akan mengorkestrasi gerakan nasional yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang disebut dengan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan,” ujar Mahendra pada Kamis, 22 Agustus 2024.
Kolaborasi aktif ini tentunya akan mempercepat tercapainya tujuan besar dari program Gencarkan yakni mendorong akses kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar mampu melawan rentenir dan mengakselerasi penggunaan produk keuangan oleh kelompok penyandang disabilitas.
“Kami berharap indeks inklusi keuangan nasional dapat mencapai 98 persen pada perayaan Indonesia Emas pada tahun 2045,” sambungnya