“Penguasa memang bukan incumbent yang sedang mencalonkan diri, tapi justru cawe-cawe jauh luar biasa ketimbang incumbent ketika mencalonkan dirinya tahun 2019,” imbuhnya.
Dia menilai, nepotisme dari penguasa terjadi dilakukan untuk melanggengkan kekuasaan dengan menempatkan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi sebagai cawapres.
“Kata kuncinya sangat jelas yaitu maintaining power, atas nama lanjutkan kekuasaan yang ada maka tak bisa dirinya sendiri dengan tiga periode yang ada adalah anaknya pun harus jadi,” pungkasnya.
(rca)