“Iya, mulai kita produksi,” kata Prasetyo saat ditemui di Kompleks Gelora Bung Karno usai deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Jakarta, Sabtu, 2 November 2024.
Kendati demikian, Prasetyo mengaku tidak tahu persis berapa jumlah yang sedang masuk produksi. Namun ia menegaskan bahwa semua kabinet akan memakai Maung, termasuk wakil menteri.
“Kalau produksinya ada (untuk wakil menteri), unitnya cukup, semua wamen,” ujarnya.
Namun Prasetyo mengatakan pengadaan Maung memang tidak langsung dan dilakukan secara bertahap. Produksi tahap pertama adalah untuk menteri terlebih dahulu. Kemudian, produksi tahap kedua untuk para wakil menteri.
“Baru setelah itu kalau sudah ada produksi lagi kita lanjutkan, untuk semua lah. Sampai bupati, gubernur, harapannya begitu,” kata dia.
Maung akan menjadi kendaraan dinas para menteri sebelumnya disampaikan oleh Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Deni Surjantoro mengatakan pernyataan Anggito Abimanyu ihwal Maung disampaikan saat orasi ilmiah kegiatan internal dalam Dies Natalis ke-15 & Lustrum III Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada 2024 pada Senin, 28 Oktober 2024.
“Pernyataan tersebut disampaikan bukan dalam rangka sebagai perencanaan, namun dalam rangka memberikan contoh penggunaan produksi dalam negeri sebagai semangat untuk memperkuat dan mendukung industri dalam negeri,” kata Deni dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024.
Deni menilai klarifikasi ini penting disampaikan agar masyarakat mengetahui konteks dari pernyataan Wakil Menteri Keuangan tersebut. Anggito sempat menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto bakal memfasilitasi para menteri hingga seluruh pejabat eselon I era pemerintahan saat ini dengan mobil Maung buatan PT Pindad (Persero) sebagai kendaraan dinas.
“Minggu depan saya akan pakai mobilnya Maung itu, mobilnya Pindad itu,” ucap Anggito di Yogyakarta, Senin 28 Oktober 2024.
Iklan