3 Fakta Seputar Pemecatan Jokowi oleh PDIP

Logo Tempo
Podomoco.com, Jakarta – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP akhirnya mengumumkan pemecatan kadernya, Joko Widodo pada Senin, 16 Desember 2024. Keputusan pemecatan Jokowi itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) bernomor 1649/KPTS/ DPP/XII/ 2024 tentang Pemecatan Joko Widodo dari keanggotaan PDIP. 

“Memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Joko Widodo dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” kata Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun membacakan poin pertama keputusan tersebut melalui keterangan video. 

Komarudin juga mengatakan dengan adanya SK pemecatan tersebut, maka Jokowi telah secara resmi tidak lagi menjadi anggota PDIP. Ia menegaskan, semenjak keputusan pemecatan tersebut diteken, tidak ada lagi hubungan di antara PDIP dengan mantan Presiden RI tersebut.

“Terhitung setelah dikeluarkannya surat pemecatan ini, maka DPP PDI Perjuangan tidak ada hubungan dan tidak bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dilakukan oleh saudara Joko Widodo,” kata dia.

Berikut beberapa fakta yang berkaitan dengan pemecatan Jokowi oleh PDIP:

1. Berbeda Pilihan Politik di Pilpres 2024

Pemecatan Jokowi dari keanggotaan PDIP disebabkan oleh perbedaan pilihan politik dalam kontestasi pemilihan presiden atau Pilpres 2024 beberapa waktu lalu. Jokowi dinilai telah secara terang-terangan memberikan dukungan kepada putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka maju menjadi calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. 

“Dengan melawan terang-terangan terhadap keputusan DPP terkait dukungan calon presiden dan wakil presiden pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang diusung oleh PDIP pada pemilu 2024 dan mendukung calon presiden dan wakil presiden dari partai politik lain (Koalisi Indonesia Maju),” demikian bunyi pertimbangan nomor 7 tersebut. 

Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Utje Gustaaf Patty sempat mengatakan kepada Tempo bahwa Jokowi meminta dirinya untuk menggalang dukungan untuk pemenangan Prabowo-Gibran. Presiden pun menitipkan pesan agar Bara JP ikut memenangkan Partai Solidaritas Indonesia. Yang dipimpin oleh anak bungsunya, Kaesang Pangarep.

“Kami menerjemahkan pesan Presiden agar relawan lain ikut diajak memenangkan Gibran,” kata Utje menceritakan isi pertemuan dengan Jokowi kepada Tempo pada Jumat, 27 Oktober lalu.

2. Jokowi Cawe-Cawe Berbuah Pemecatan

Selain karena mendukung pasangan calon atau paslon yang berbeda dengan yang didukung oleh PDIP. Pemecatan Jokowi juga dikarenakan adanya pelanggaran kode etik dan disiplin anggota partai karena dinilai menyalahgunakan kekuasaannya untuk mengintervensi Mahkamah Konstitusi (MK) demi memuluskan pencalonan Gibran sebagai cawapres. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *